Minggu, 19 Agustus 2012

TV, Musuh atau Teman Bagi Anak???


Perkembangan zaman menuntut adanya perubahan dan mobilitas yang tinggi. Perkembangan zaman tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang. Muncullah berbagai alat dari hasil pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksudkan untuk memudahkan dan mempercepat kinerja manusia. Salah satunya adalah televisi.  Televisi adalah suatu media massa yang menyuguhkan tampilan melalui bentuk audio visual (suara dan gambar). Karena dapat dinikmati dalam bentuk suara dan gambar gerak sekaligus itulah orang lebih tertarik kepada televisi daripada media massa lainnya.
 Pada zaman sekarang ini, televisi merupakan media massa elektronik yang mampu menyebarkan informasi secara cepat dan mampu mencapai pemirsa dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditampilkan telah mampu menarik minat pemirsanya , dan mampu membius pemirsanya untuk selalu manyaksikan berbagai tayangan yang disiarkan televisi. Mulai dari infotaiment, entertainment, iklan, hingga sinetron dan film-film yang sesungguhnya tidak pantas ditayangkan.
 Kehadiran televisi sesungguhnya telah menimbulkan berbagai fenomena. Televisi memang mampu menayangkan acara-acara yang begitu menarik karena telah ditambahi dengan aksesoris-aksesoris sehingga membuat pemirsanya begitu mengagumi televisi. Walaupun tanpa mereka sadari, televisi mampu mengubah mereka sedikit demi sedikit. Segala sesuatu diciptakan pasti ada dua dampak yang mengiringinya, yaitu dampak negatif dan positif. Dengan adanya media massa elektronik ini, banyak sekali manfaat yang dapat diambil. Dengan menyaksikan televisi, seseorang dapat memperoleh informasi-informasi aktual yang terjadi dimanapun secara cepat dan lebih jelas. Selain itu, televisi juga mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya .  Namun televisi juga mempunyai dampak negatif dalam kehidupan. Hal ini sangat terasa pada anak-anak yang jiwanya masih sangat labil dan masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan sering mereka telan mentah-mentah. Televisi dan anak adalah dua komponen yang sangat sulit dipisahkan. Anak-anak adalah penggemar nomor satu media televisi. Rata-rata anak menggunakan hampir sebagian besar waktunya untuk menonton acara televisi, tanpa memikirkan pantaskah acara yang sedang mereka tonton saat itu. Padahal anak adalah berada pada usia yang rentan. Mereka belum dapat menentukan yang baik dan yang buruk. Mereka biasa meniru atau mengimitasi kebiasaan yang sering mereka lihat dan dengar.
Pada dasarnya, televisi mempunyai sisi baik. Karena televisi dapat berfungsi sebagai media hiburan dan pendidikan, serta dapat membuka dunia baru untuk anak-anak, memberi mereka kesempatan untuk mengenal dunia, belajar tentang budaya yang berbeda, dan mendapatkan paparan ide-ide yang mereka mungkin tidak pernah menjumpai dalam komunitas mereka sendiri. TV dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak merupakan kondisi di mana seseorang berada dalam kondisi pertumbuhan dan perkembangan. Dalam kondisi ini seseorang akan mempelajari segala hal dalam menuju tahap kedewasaan.
Menurut Moersintorwati B.Narendra dkk, 2002:
“Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan.” Sedangkan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuann struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebuih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.”
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya seseorang anak akan megalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek. “seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental, emosi, dan sosial sesuai dengan potensi yang dimilki agar menjadi manusia dewasa yang berguna.” (Narendra,2002)
            Televise dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, membaca dan memahami sesuatu serta akan cenderung membuat seorang anak tidak memiliki kreatifitas.
            Pertumbuhan serta perkembangan otak anak banyak dipengaruhi oleh factor eksternal. Pada masa anak-anak, seseorang akan banyak mempelajari sesuatu dari lingkungannya. Segala hal yang ia pelajari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak.
Menurut buku Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, 2002:
Pengalaman yang diberikan sedini mungkin pada saat  otak mulai berkembang mempunyai pengaruh yang sangat besar dan spesifik, bahkan menetap seumur hidup. Hal ini merupakan penemuan baru dalam penelitian mengaenai otak. Pertumbuhan otak bayi manusia berbeda dengan mamalia lainnya, karena sebagian besar pertumbuhan otak bayi terjadi setelah lahir dan banyak dipengaruhi oleh banyak factor lingkungan termasuk pengalaman, stimulasi/pendidikan yang diberikan kepadanya.”
Televise merupakan suatu bentuk alat komunikasi satu arah. Hal ini yang menyebabkan komunikasi verbal pada anak terhambat. Seorang anak akan lebih dominan mengikuti segala hal yang ia lihat di televise.
            Anak mulai mengembangkan kemampuan bahasa yang memungkinkannya untuk berkomunikasi dan bermasyarakat dengan dunia kecilnya....Ia masih belum mampu untuk berfikir secara timbal balik. Ia masih banyak memperhatikan dan meniru perilaku....” (Piaget, 1974:167-76).
            “Menonton TV yang serba cepat dan selintas membuat anak terperangkap dengan penuh daya pikat sehingga mengaiami kesulitan membedakan sikap yang positif maupun yang negative” (Supriyono, 2000)
            Selain dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, televise dapat mempengaruhi kesehatan anak yaitu dapat menimbulkan obesitas. Kegiatan menonton televisi kebanyakan merrupakan kegiatan yang pasif dimana anak hanya duduk, melihat dan mendengarkan Hal ini tidak menutup kemungkinan anak dapat menjadi gemuk karena mereka biasanya menonton televisi disertai dengan makan cemilan. Serta adanya prilaku anak yang konsumtif terhadap iklan makanan yang mereka saksikan di televise. “Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara umum pada jaringan subkutan dan jaringan lainnya di sluruh tubuh” (Markum, 1991). “Menonton TV yang serba cepat dan selintas membuat anak terperangkap dengan penuh daya pikat sehingga mengaiami kesulitan membedakan sikap yang positif maupun yang negatif.”
           
TV juga dapat menyebabkan anak matang secara seksual lebih cepat. Tayangan yang disiarkan di tv sangat jarang mengkhususkan untuk klasifikasi masing-masing usia, selain tu tidak jarng seorang anak mendapatkan pendidikan seks secara tidak benar melalui televise. “Sebagian besar sekolah tidak menawarkan program pendidikan seks lengkap. Jadi anak-anak mereka mendapatkan banyak informasi tentang seks dari televisi.” (Kyla Boyse, R.N.,2009)
Anak- anak cenderung lebih lama menghabiskan waktunya untuk menonnton televise. apabila telah berada di depan televise, seorang anak tidak akan melakukan kegiatan fisik lainnya. Mata mereka tidak akan lepas dari layer televise. TV adalah permen karet untuk mata." (Frank Lloyd Wright)
Menonton tv yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan mata. Sesungguhnya penggunaan mata yang terus menerus dengan memfokuskannya pada suatu gambar atau gerakan di suatu bidang yang kecil dapat menimbulkan kelelahan yang luar biasa pada syaraf-syaraf mata.Inilah yang terjadi ketika seorang membaca atau menyaksikan TV dimana mungkin terjadi ketegangan pada mata apabila cara melihatnya tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan seperti cahaya yang terlalu terang atau gelap, jarak yang jauh atau terlalu dekat.
            Dilihat dari berbagai dampak yang ditimbulkan, kita harus pintar mensiasati penggunaan televise di rumah. Diperlukan peranan orang tua untuk dapat mengawasi anak mereka dalam menonnton tv. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negativ menonton tv yaitu
  • Dorong anak anda untuk menonnton program ilmu pengetahuan, seni, musik dan olahraga yang membuat belajar tentang dunia lebih menarik.
  • Mengembangkan kebiaasaan menonnton tv yang baik.
  • Mengenali pesan media yang dapat mempegaruhi anak.
  • Mengembangkan sikap kritis mengenai pesan yang terkandung pada media.
  • Gunakan tombol bisu saat iklan untuk mengurangi ketertarikan anak terhadap iklan tersebut.
  • Merekam program yang memiliki manfaat positif bagi anak.
  • Jauhkan tv dari kamar anak-anak
  • Matikan tv selama makan dan jangan biarkan anak menonton tv sambil mengerjakan pekejaan rumah
Televise merupakan media yang memiliki dampak postif dan negative bagi
anak.. Namun disamping itu, peran serta orang tua dalam mengawasi dan mengatur, serta membimbing  anak mereka, sangat berpengauh besar terhadap perilaku anak, agar mereka tidak terpengaruh ke dalam dampak negtif  yang ditimbulkan dari menonton televisi.





















DAFTAR PUSTAKA

Dowsen,S (2008). How TV Affect Your Child. Available from: http://www.kidshealth.org/parent/positive/family/tv_affects_child.html .(Accessed 25 September 2009).

Gupta,R.K. et al. (1994). The Impact Of Television On Children. Available from: http://www.springerlink.com/content/c11w133p .(Accessed 30 September 2009).
Janardhan,J.,Anita,B.(n.d.). Tv And Impact On Children. Available from: http://www.learningnet-india.org/ini/data/learning_aids/tv-booklet/TV-HandOut-Nov0706.pdf.(Accessed 27 September 2009).

Kyla Boyse, R.N.(n.d). Television (TV) and Children: Your Child: University of Michigan Health System. Available from: http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/tv.htm .(Accessed 27 September 2009).
Markum, AH, et al. (Editors). (1991). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. 1st  edition. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Nurhasanah,I.(2008). TV Antara Kebutuhan Dan Ancaman. Available from: http:// http://www.majalahnh.com/index.php/liputan/109-tv-antara-kebutuhan-dan-ancaman.pdf .(Accessed 28 September 2009).
Piaget,J.(1974).The Relation Of Affective To Intelligence In The Mental Development Of The Child. New York : International Universities Press, 167-76.
Raharjo, Teguh Budi.(2008).Pengaruh Iklan Makanan Ringan Terhadap Sikap Konsutif Anak-Anak SD. Available from: http://www.lemlit.unila.ac.id/file/arsip%202009/PROSIDING%20dies%20ke-43%20UNILA%202008/ARTIKEL%20Pdf/Teguh%20BR%20243-250.pdf.(Accessed 1 oktober 2009).
Seto, S. (2002). BUKU AJAR 1 TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Supriono.(2000).Dampak Menonton Televise Vs Minat Baca. Available from: http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/pusta/supriyono3.pdf. (Accessed 1 oktober 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar