Kasus 6
Jodi, umur
5 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan keluar cairan kuning
berbau dari telinga kanan sejak kemarin. Keluhan ini baru pertama kali
dirasakan. Telinga terasa penuh dan sakit. Keluhan lainnya hidung buntu dan
beringus, demam sudah hilang. Hasil pemeriksaan fisik, otore (+) pada
telinga kanan, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 38 C. Dokter
kemudian meresepkan antibiotic, dekongestan dan antipiretik.
|
A.
Daftar Masalah:
§ Keluar cairan kuning berbau
dari telinga kanan
§ Telinga terasa penuh dan
sakit
§ Hidung buntu dan beringus
§ Suhu 380 C
B.
Diagnosis: otitis media akut stadium perforata
Alasan :
Gejala dan
keluhan yang mendukung dan ada pada
pasien yaitu : Keluhan baru muncul pertama kali, muncul rasa sakit dan nyeri
pada telinga disertai rasa penuh, terdapat otore (secret berwarna kuning
berbau) keluar dari telinga kanan. Dari
data ini maka kita bisa mediagnosis pada pasien ini terjadi Otitis Media Akut
(OMA). Etiologinya kebanyakan bakteri gram + seperti S.Pneumoniae,H. influenza, dan juga gram -
C.
Tujuan Terapi :
·
Mengeradikasi kuman
·
Menghilangkan Rasa sakit (Nyeri) serta rasa penuh
·
Menurunkan suhu tubuh
·
Meredakan gejala hidung buntu dan beringus
Eradikasi
kuman
pilihan golongan obat yang
dipilih untuk tujuan mengeradikasi kuman adalah:
Golongan Antibiotik Penisilin : Alasannya adalah
:
v Berdasarkan pedoman
diagnosis dan penanganan otitis media akut di Nelson Pediatric(2004)
merekomendasikan untuk penggunaan golongan penisilin sebagai terapi inisial.
v Berdasarkan pedoman
pemilihan antibiotic IONI 2008, untuk otitis media yang biasanya disebabkan
oleh Streptococcus pneumonia dan hemophilus influenza maka sebagai terapi
empiric itu merekomendasikan pemakaian golongan penisilin, atau alternatifnya
memakai golongan makrolida
v Ditunjau dari etiologinya
penyebab dari otitis media akut kebanyakan adalah bakteri gram +, meskipun ada
juga penyebabnya oleh gram -. Antibiotik golongan penisilin memiliki spectrum
luas, Bersifat bakterisidal (menghambat
sintesis dinding sel). Terutama pada bakteri gram positif dan beberapa pada
gram negatif,gonokokus.
Obat untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri
Pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
Menghilangkan gejala nyeri dan demam pada pasien, Parasetamol sebenarnya cukup
aman untuk diberikan pada pasien ini. Meskipun parasetamol memiliki efek
analgesik dan anti piretik tetapai golongan ini tidak mampu menurunkan derajat
inflamasi yang terjadi pada pasien. Golongan kortikosteroid memiliki efek yang
sangat kuat untuk menurunkan proses inflamasi namun penggunaan pada anak-anak
perlu diperhatikan lagi. Pilihan obat yang dipilih untuk pasien ini adalah
golongan NSAID karena memiliki efek analgetik, antipiretik dan sekaligus anti
inflamasi.
Golongan Obat
untuk tujuan terapi Menghilangkan hidung
buntu dan beringus
Pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan Menghilangkan
hidung buntu dan beringus adalah
golongan simpatomimetik. . alasannya adalah
bedasarkan sumber BNF (british National Formulary) 56 untuk terapi dekongestan pilihannya adalah
golongan simpatomimetik dan antimuskarinik, tetapi untuk antimuskarinik
indikasi penggunaanya itu untuk dewasa dan anak diatas 12 tahun. Untuk anak di
bawah 12 tahun tidak terdapat preparatnya sehingga pilihan obat kita adalah
golongan simpatomimetik.
P drug :
·
Amoksisilin dipilih karena obat-obatan ini masih efektif
dalam membunuh mikroorganisme penyebab rinosinusitis pada pasien. Jika dibandingkan
dengan obat lain dalam golongan beta lakta, amoksisilin masih lebih superior
dalam hal efikasi, keamanan dan baktrei yang resiisten terhadapnya lebih
sedikit dibandingkan dengan penisilin. Harganya terjangkau dan dapat diminum 3
kali sehari.
·
Ibuprofen dipilih karena efektifitasnya sebagai anti
inflamasi, analgetik dan antipiretik. Tidak ditemukan adanya kontraindikasi
pada pasien di kasus ini. Dapat diminum setelah makan untuk menghindari efek
iritasi mukosa lambung. Ibuprofen harganya murah dan terjangkau.
·
Dekongestan efedrin dipilih karena efikasinya lebih superior
dibandingkan yang lain. Alasan utama pemilihan efedrin karena onset kerjanya
lebih cepat. Untuk menghindari efek
kardiovaskularnya, maka digunakan BSO yang topikal saja, namun perlu diingatkan
kepada pasien agar pengguanaan dekongestan topikal ini secukupnya saja karena
apabila digunakan terus menerus maka akan menyebabkan fenomena rebound therapy.
Dosis dan BSO
Bentuk sediaan obat
dosis maksimal anak usia 5
th ( amoksisilin )
= 5/17 x
3000
= 882 mg
dosis maksimal sekali minum
= 882/ 3 =294 mg
1 Cth ( 5ml ) = 125 mg à boleh dikasih 2 Cth ( 250 mg )
dr. Anshoril
Arifin
SIP No: 252/123/UP/DINKES
Praktek:
Jalan Mangga No. 4 Mataram
Telp. (0370) 6666666
Mataram, 21 Mei 2011
R / Syr
.Amoksisilin 60 ml Lag I
s.t.d.d.Cth. I I.p.c.
R/ Syr. Pruris 60 ml Lag. 1
s.p.r.n.t.d.d.cth I.p.c.
R/ Ephedrin Fl.1
S.pr.n.b.d.d. puff. II paraf
Pro : Jodi
Umur : 5 tahun
Alamat :
Jl. Ampenan Selatan No. 24 Mataram
______________________________________________________
Pro : An. Susi
Umur : 5 tahun
Alamat :
Jl. Merpati Putih No. 100
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar