Senin, 20 Agustus 2012

POSR Gastrointestinal 2


KASUS 2
Seorang perempuan, berumur 30 tahun, hamil 6 bulan, datang ke puskesmas dengan keluhan tidak BAB 1 minggu. Perutnya menjadi sakit, mual-mual. Pasien merasa ingin BAB, tetapi takut untuk BAB, karena pengalaman sebelumnya, anusnya sampai lecet dan berdarah. Dokter kemudian memberikaan pencahar dan suplemen serat

A.    Permasalahan
1.      Tidak BAB 1 minggu
2.      Perut menjadi sakit dan mual-mual
3.      Pasien merasa ingin BAB tapi takut BAB karena sebelumnya anus lecet dan berdarah

Analisis:
Pasien tidak BAB selama 1 minggu à diduga pasien mengalami konstipasi atau yang sering disebut dengan istilah sembelit yang merupakan suatu keadaan kesulitan dalam defekasi karena tinja yang mengeras dan frekuensi kurang dari biasanya  (1x/3hari) tanpa adanya kelainan organik  dalam saluran cerna. Dalam kehamilan, beberapa hal yang dapat menjadi penyebab antaralain :
  • Meningkatnya hormon progesterone à Hormon progesterone berperan dalam proses relaksasi pada kerja otot polos. Peningkatan hormone itu, mengakibatkan gerakan atau motilitas organ pencernaan menjadi berkurang. Akibatnya, proses pengosongan lambung jadi lebih lama dan waktu transit makanan di lambung meningkat. Semakin banyak penyerapan dari saluran cerna,  konsentrasi cairan dari makanan berkurang, sisa makanan menumpuk lebih lama di usus dan lama kelamaan menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan.
  • Perut yang membesar à Membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan tekanan rahim pada vena cava inferior dan saluran cerna pada posisi tertentu. Penekanan itu semakin memengaruhi kerja sistem digestif.  Itu sebabnya,  konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga, dimana perut semakin besar akibat perkembangan dari fetus.
  • Penekanan rectum à Semakin besarnya perut, juga berdampak pada penekanan rektum. Penekanan tersebut membuat jalannya feses menjadi tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi.
  • Mengonsumsi zat besi à karena pada ibu hamil rentan untuk mengalami anemia defesiensi besi, banyak ibu hamil yang di sarankan untuk mengkonsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya, dari suplemen, yang  mana hal tersebut juga ikutan dildalam menyebabkan konstipasi.
  • Kurangnya Konsumsi serat 
Diagnosis Klinis: Konstipasi

B.     Tujuan Terapi
·         Melancarkan BAB melalui metode gabungan (tanpa obat dan dengan obat)
·         Melindungi saluran cerna dan mempermudah keluarnya feses
C.    Pemilihan Obat
·         Laxansia
·         Bulkinagent
·         Stool softener
Analisis:
Yang paling tepat digunakan adalah bulking agent atau penambah massa feses. Ini merupakan suplemen serat sekaligus obat pencahar. Yang digunakan adalah metil selulosa sediaan bubuk. Obat ini diminum sebelum tidur agar hasilnya dapat dievaluasi pada pagi hari. Onset kerja obat ini berkisar antara 1-3 hari. Penggunaan obat ini memiliki kontraindikasi terhadap pasien yang mengalami obstruksi usus. Pasien hendaknya meminum banyak air saat mengkonsumsi obat ini. Suplemen serat lain yang bisa digunakan adalah VEGETA (merk paten). Selain suplemen serat, dapat juga dikombinasi dengan obat pencahar emollient pengencer feses seperti docusate sodium. Sediaannya adalah 50 mg.dosis maksimal adalah 350mg. pada pasien ini dapat diberikan laxatab (50mg) dengan pemberian 2 kali sehari diminum dua tablet.



dr. Anshoril arifin
SIP No: 21/11/UP/DINKES

Praktek:
Jl. Kokok Segara Raya no.20
No. Telp : (0370) 666666

Mataram, 8 Juni 2012

R/ tab Laxatab  mg 50  no.XII
  iC

         S.b.d.d tabs no II pc 


R/ pulv. vegeta no.III
  iC

s.p.r.n pulv. l N




Pro: ibu. A
Umur: 30 tahun
Alamat: Jl. Pendidikan No. 246 Mataram























Edukasi: pasien agar lebih meningkatkan aktivitas fisik. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat seperti : papaya, pisang, sayur-sayuran hijau. Meyakinkan bahwa setelah di beri terapi BAB tidak akan menimbulkan nyeri dan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar