KASUS 2
Seorang perempuan, berumur 30 tahun, hamil 6 bulan, datang
ke puskesmas dengan keluhan tidak BAB 1 minggu. Perutnya menjadi sakit,
mual-mual. Pasien merasa ingin BAB, tetapi takut untuk BAB, karena pengalaman
sebelumnya, anusnya sampai lecet dan berdarah. Dokter kemudian memberikaan
pencahar dan suplemen serat
A.
Permasalahan
1.
Tidak BAB 1 minggu
2.
Perut menjadi sakit dan mual-mual
3.
Pasien merasa ingin BAB tapi takut BAB karena sebelumnya anus
lecet dan berdarah
Analisis:
Pasien tidak BAB
selama 1 minggu à
diduga pasien mengalami konstipasi atau yang sering disebut dengan istilah
sembelit yang merupakan suatu keadaan kesulitan dalam defekasi karena tinja yang mengeras dan
frekuensi kurang dari biasanya
(1x/3hari) tanpa adanya kelainan organik
dalam saluran cerna. Dalam kehamilan, beberapa hal yang dapat menjadi
penyebab antaralain :
- Meningkatnya hormon progesterone à Hormon progesterone berperan dalam proses relaksasi pada kerja otot polos. Peningkatan hormone itu, mengakibatkan gerakan atau motilitas organ pencernaan menjadi berkurang. Akibatnya, proses pengosongan lambung jadi lebih lama dan waktu transit makanan di lambung meningkat. Semakin banyak penyerapan dari saluran cerna, konsentrasi cairan dari makanan berkurang, sisa makanan menumpuk lebih lama di usus dan lama kelamaan menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan.
- Perut yang membesar à Membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan tekanan rahim pada vena cava inferior dan saluran cerna pada posisi tertentu. Penekanan itu semakin memengaruhi kerja sistem digestif. Itu sebabnya, konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga, dimana perut semakin besar akibat perkembangan dari fetus.
- Penekanan rectum à Semakin besarnya perut, juga berdampak pada penekanan rektum. Penekanan tersebut membuat jalannya feses menjadi tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi.
- Mengonsumsi zat besi à karena pada ibu hamil rentan untuk mengalami anemia defesiensi besi, banyak ibu hamil yang di sarankan untuk mengkonsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya, dari suplemen, yang mana hal tersebut juga ikutan dildalam menyebabkan konstipasi.
- Kurangnya Konsumsi serat
Diagnosis Klinis: Konstipasi
B.
Tujuan Terapi
·
Melancarkan BAB melalui metode gabungan (tanpa obat dan
dengan obat)
·
Melindungi saluran cerna dan mempermudah keluarnya feses
C.
Pemilihan Obat
·
Laxansia
·
Bulkinagent
·
Stool softener
Analisis:
Yang
paling tepat digunakan adalah bulking agent atau penambah massa feses. Ini
merupakan suplemen serat sekaligus obat pencahar. Yang digunakan adalah metil
selulosa sediaan bubuk. Obat ini diminum sebelum tidur agar hasilnya dapat
dievaluasi pada pagi hari. Onset kerja obat ini berkisar antara 1-3 hari.
Penggunaan obat ini memiliki kontraindikasi terhadap pasien yang mengalami
obstruksi usus. Pasien hendaknya meminum banyak air saat mengkonsumsi obat ini.
Suplemen serat lain yang bisa digunakan adalah VEGETA (merk paten). Selain
suplemen serat, dapat juga dikombinasi dengan obat pencahar emollient pengencer
feses seperti docusate sodium. Sediaannya adalah 50 mg.dosis maksimal adalah
350mg. pada pasien ini dapat diberikan laxatab (50mg) dengan pemberian 2 kali
sehari diminum dua tablet.
dr. Anshoril arifin
SIP No: 21/11/UP/DINKES
Praktek:
Jl. Kokok Segara Raya no.20
No. Telp : (0370) 666666
Mataram, 8 Juni 2012
R/ tab Laxatab mg
50 no.XII
R/ pulv. vegeta no.III
Pro: ibu. A
Umur: 30 tahun
Alamat: Jl. Pendidikan No. 246 Mataram
|
Edukasi: pasien agar lebih meningkatkan aktivitas fisik.
Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat seperti : papaya, pisang,
sayur-sayuran hijau. Meyakinkan bahwa setelah di beri terapi BAB tidak akan
menimbulkan nyeri dan luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar