Senin, 20 Agustus 2012

Minyak Sumbawa


Definisi dan Komposisi Utama
            Minyak sumbawa merupakan obat tradisional khas NTB yang dibuktikan secara empiris mampu mengurangi beberapa penyakit antara lain mengobati luka, keseleo serta gejala inflamasi pada otot, tulang dan sendi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada salah satu produk minyak sumbawa, terdapat lebih dari puluhan bahan-bahan yang disunakan dalam pengolahannya. Berikut ini adalah beberapa komposisi utama yang terdapat pada minyak sumbawa :
1.      Oleum cocos (Minyak Kepala)
2.      Cymbopogonis folium (Daun Sereh)
3.      Zingiberis rhizoma (Rimpang Jahe)
4.      Parameriae laevigata (Kayu Rapat)
5.      Curcumae domesticae Rhizoma
6.      Nigellae sativae semen (Biji Jinten Hitam)
7.      Myristicae Semen
8.      Mel
9.      Piperi Nigri Fructus
10.  Syzygli Floos
11.  Retrofracti Fructus
12.  Aleuritidis Semen
13.  Amomi Fructus
14.  Alii Sativi Bulbus
15.  Tectonae Folium

II.2.3. Khasiat
Minyak sumbawa dipercaya berkhasiat untuk mengurangi gejala rematik, keseleo, sakit pinggang, luka, koreng, luka bakar, sariawan, sakit gigi,  digigit serangga dan meningkatkan vitalistas pria, dan mempercepat pemulihan kondisi ibu pasca persalinan. Pemanfaatan minyak sumbawa yang umum  oleh masyarakat adalah mengurangi nyeri dan bengkak pada tulang, sendi dan otot, dan mempercepat penyembuhan berbagai macam luka. Cara penggunaannya dioleskan di bagian yang mengalami kelainan atau diminum untuk mendapatkan efek sistemiknya. Selain itu minyak sumbawa juga dipercaya berkhasiat sebagai peluruh angin (karminatif), pereda  kejang (antispasmodik), penurun   panas   (antipiretik), penambah nafsu makan (stomakik) (Anggreni, 2005)

II.2.4. Kandungan Kimia
            Komponen Cymbopogonis folium pada minyak sumbawa ternyata mengandung geraniol dan sitronelal (Anggraeni, 2005). Selain itu, kulit, kayu dan akar Parameria laevigata yang menjadi komponen utama minyak sumbawa ternyata mengandung flavonoida dan polifenol, daunnya juga mengandung saponin dan tanin. Saponin merupakan senyawa surfaktan, dari berbagai hasil penelitian disimpulkan bahwa saponin bersifat hipokolesterolemik, imunostimulator, dan antikarsinogenik. Mekanisme antikarsinigenik saponin meliputi efek antioksidan dan sitotoksik langsung pada sel kanker. Sumber utama saponin adalah biji-bijian khususnya kedelai. Saponin dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menjadi normal. Tergantung pada jenis bahan makanan yang dikonsumsi, seharinya dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 mg.
Tanin adalah astringen jalur usus, dapat mengurangi sekresi cairan dalam usus, sehingga kadar air dalam kotoran manusia berkurang sehingga dapat mencegah mencret. Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Berfungsi sebagai antihistamin (antialergi).
Flavonoid berfungsi melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar