Seorang pasien perempuan, berusia 25 tahun dibawa ke UGD Puskesmas setelah mengalami
perdarahan pervaginan setelah persalinan
di dukun 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik : pasien dalam keadaan
pingsan, pucat, dan darah menetes dari pakaian yang dikenakan. Hasil
pemeriksaan tanda vital : TD 80/60 mmHg, Nadi 120 kali/menit, sangat lemah,
reguler, RR 30 kali/menit, suhu 36,5 C. hasil pemeriksaan inspekulo tampak
ruptur perineum derajat 2. Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang cito dan
hasilnya Hb 8 mg/dl.
1.
Daftar
masalah
a. perdarahan pervaginan
setelah persalinan di dukun 1 jam yang
lalu
b. Hasil pemeriksaan tanda
vital : TD 80/60 mmHg, Nadi 120 kali/menit, sangat lemah, reguler, RR 30
kali/menit, suhu 36,5 C
c. Hasil pemeriksaan fisik
: pasien dalam keadaan pingsan, pucat, dan darah menetes dari pakaian yang
dikenakan
d. Hasil pemeriksaan
inspekulo tampak ruptur perineum derajat 2.
e. Pemeriksaan penunjang
cito dan hasilnya Hb 8 mg/dl.
2.
Diagnosis
Syok hipovolemik kelas
III et causa HPP laserasi
|
Kelas
I
|
Kelas
II
|
Kelas
III
|
Kelas
IV
|
KehilanganDarah
(ml)
|
Sampai
750
|
750-1500
|
1500-2000
|
>2000
|
Kehilangan
Darah (% Volume Darah)
|
Sampai
15%
|
15%-30%
|
30%-40%
|
>40%
|
Denyut
Nadi
|
<100
|
>100
|
>120
|
>140
|
Tekanan
Darah
|
Normal
|
Normal
|
Menurun
|
Menurun
|
Tekanan
nadi
|
Normal / Naik
|
Menurun
|
Menurun
|
Menurun
|
Frekuensi
Pernafasan
|
14-20
|
20-30
|
30-40
|
>35
|
Produksi
Urin (ml/jam)
|
>30
|
20-30
|
5-15
|
Tidak
berarti
|
CNS/
Status Mental
|
Sedikit
cemas
|
Agak
cemas
|
Cemas,
bingung
|
Bingung,
lesu (lethargic)
|
Penggantian
Cairan (Hukum3:l)
|
Kristaloid
|
Kristaloid
|
Kristaloid
dan darah
|
Kristaloid
dan darah
|
3.
Tujuan
terapi
Mengatasi
syok hipovolemik dengan
a. Rehidrasi
cairan
b. Transfusi
darah
4.
Golongan
Obat Rasional
a. Rehidrasi
cairan
-
Cairan hipotonik
-
Cairan isotonik
-
Cairan hipertonik
Cairan yang dipilih adalah cairan
isotonic (kristaloid) karena osmolaritas
(tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen
darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien
yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan
tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Pentalaksanaan syok
hipovolemik kelas III juga merekomendasikan cairan penggantinya adalah
kristaloid.
b. Transfusi
darah
-
Darah lengkap (whole blood)
-
Sel darah merah (packed red cell)
-
Sediaan trombosit
-
Transfuse faktor anti
hemofilik (cryoprecipitate)
-
Transfuse plasma segar
beku (fresh frozen plasma)
-
Transfusi plasma
Jenis transfusi yang dipilih adalah whole blood. Jenis transfuse ini
diberikan pada pasien yang mengalami perdarahan akut. Pada orang dewasa
diberikan bila kehilangan darah lebih dari 15-20 % volume darahnya. Jenis ini
dapat mengganti seluruh komponen darah yang hilang selama perdarahan akut. Packed red cell lebih cocok diberikan
pada kondisi anemia kronik yang disertai penyakit jantung, hati dan ginjal.
Jenis ini hanya mengganti komponen darah berupa sel darah merah sehingga pada
kasus perdarahan akut tidak digunakan. Sediaan trombosit digunakan pada keadaan
trombositopenia. Fresh frozen plasma
diberikan pada pasien yang mengalami defisit faktor pembekuan. Transfusi plasma
diberikan pada pasien yang mengalami luka bakar.
5.
Obat
yang dipilih
a.
Cairan isotonic (kristaloid)
-
Ringer laktat (RL)
-
NaCl 0,9%
Larutan
Ringer Laktat adalah cairan pilihan pertama. NaCl fisiologis adalah pilihan
kedua. Walaupun NaCl fisiologis
merupakan cairan pengganti yang baik namun cairan ini memiliki potensi untuk terjadinya asidosis
hiperkhloremik. Namun perlu diperhatikan juga lama terjadinya syok. Asidosis metabolik yang berat dapat terjadi pada syok yang sudah lama, atau akibat syok
berat Asidosis metabolik terjadi karena
metabolisme anaerobik akibat perfusi jaringan
yang kurang dan produksi asam laktat. Pemberian ringer laktat pada kondisi
asidosis metabolik dapat memperparah keadaan sehingga pemberian cairan perlu
diawasi.
6.
BSO
dan Dosis
BSO : injeksi intra vena, sediaan 500 ml
Dosis : sebagai terapi awal di berikan 500 ml
RL dalam 30 menit dengan cara di guyur