Kista ganglion
merupakan massa jaringan lunak yang paling sering terjadi pada tangan dan
pergelangan tangan. Ini hampir ditemukan di setiap sendi pada pergelangan
tangan dan tangan. Kista terdiri dari asam hyaluronat, musin, rongga kista
dengan glukosamin, globulin dan albumin. Kista ganglion terjadi pada semua umur
tetapi paling umum selama dekade kedua, ketiga, dan keempat kehidupan. Wanita
terkena 3 kali lebih
sering daripada pria. Eksisi bedah seringkali diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit dan
deformitas yang berhubungan dengan kista ganglion.
Patogenesis
Ada
beberapa teori yang menjelaskan tentang etiologi kista ganglion, dan teori
tersebut masih membingungkan. Saat ini tidak ada teori tunggal yang
sepenuhnya menjelaskan patogenesis kista ganglion. Beberapa Teori tersebut antara lain:
·
Teori
herniasi jaringan synovial dari sendi. Kista ganglion terbentuk secara de novo
dalam jaringan ikat sendi. (teori Eller dan Volkman),
·
Kista
ganglion dihasilkan dari degenerasi musinous jaringan ikat akibat kerusakan
kronis sehingga menyebabkan akumulasi dari serat kolagen, musin intra- dan
ekstraseluler. (teori Fisher dan Stout),
·
Kista
ganglion berasal dari sel synovial atau mesenkim yang berubah pada kapsul
synovial akibat respon dari cedera ringan yang berulang. Peregangan
struktur kapsul dan ligamen sendi pendukung tampaknya merangsang produksi asam
hialuronat jaringan pelumas oleh fibroblas pada interface kapsul sinovial. Musin yang dihasilkan
menumpuk di saluran kecil, akhirnya menyatu membentuk kista ganglion (teori Modern).
Manifestasi
Klinis
Keluhan
yang umum dirasakan oleh pasien dengan kista ganglion adalah rasa sakit di
tangan atau pergelangan tangan disertai dengan kelemahan dalam melakukan fungsi
pada umumnya dan tampilan inspeksi yang kurang enak untuk dipandang, Dari
jurnal yang saya baca bahwa terdapat kaitan antara riwayat trauma minor pada
daerah pergelangan tangan dan tangan terhadap munculnya kista ganglion.
Beberapa peneliti juga mengemukakan hal demikian yang dibahas pada pathogenesis
sebelumnya.
Secara umum kista ganglion memperlihatkan
massa yang keras atau kenyal yang tidak terfiksasi pada kulit dengan ukuran
berkisar 1-3 cm. Nyeri dirasakan oleh pasien pada saat melakukan pergerakan
pada ekstremitas tersebut, nyeri yang dirasakan bersifat tumpul dan persisten.
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa yang menyebabkan nyeri adalah ganglion yang
berukuran kecil. Suatu kista ganglion yang muncul mungkin menekan saraf interoseus
posterior saat melewati kompartemen ekstensor keempat.
Diagnosis dapat dilakukan dengan aspirasi musin pada daerah
yang diduga kista. Radiografi juga dapat digunakan untuk melihat gambaran
anatomi pada tangan atau pergelangan tangan.
Diferensial diagnosis kista ganglion meliputi tumor
padat dan tenosynovitis proliferatif. Perbedaan tenosynovitis proliferatif dengan kista ganglion dapat dilihat
pada pergerakan massa di tangan atau pergelangan tangan. Pada tenosynovitis
proliferatif massa akan bergerak
bersama dengan ekstensor panjang atau fleksor, tetapi kista ganglion akan tetap
statis.
Gambaran Mikroskopis
Peneliti
menggunakan mikroskop electron untuk memperlihatkan gambaran kista secara
mikroskopis. Hasilnya menunjukkan bahwa dinding kista ganglion terdiri dari
lembaran serat kolagen diatur dalam strata multi arah. Dinding terdiri dari sel-sel pipih
menyerupai fibroblas, tetapi dengan lapisan epitel
atau sinovial yang jelas tidak terlihat. Kebanyakan kista
berisi cairan sangat kental seperti cairan
jelly, secara signifikan lebih tebal dari cairan sinovial. Viskositas ini
disebabkan konsentrasi tinggi dari asam hialuronat dan mucopolysakarida lainnya.
Lokasi Kista Ganglion
Lokasi
kista ganglion pada pergelangan tangan dapat ditemukan di bagian dorsal (75%)
dan bagian volar (25%). Pada pergelangan tangan bagian dorsal dapat ditemukan
kista ganglion di atas ligamentum
scapholunate, meskipun mereka muncul di mana saja antara ekstensor ibu jari
lateral dan ekstensor jari medial (Gambar 1). Pada pergelangan tangan volar, kista
ganglion terjadi di bawah lipatan pergelangan
tangan volar, hanya radial untuk tendon fleksor carpi radialis (Gambar 3).
Kista ganglion volar paling sering timbul dari sendi atau sendi radiocarpal
scaphotrapezial.
Gambaran Radiologis
Kista ganglion kecil
(≤ 10 mm dalam dimensi terbesar rata-rata) sering muncul
hypoechoic
tanpa peningkatan akustik posterior, tidak muncul sebagai kista sederhana.
Kista ganglion yang lebih besar akan lebih mungkin muncul anechoic dengan
peningkatan akustik posterior
Kista ganglion lebih besar, semakin besar kemungkinan
akan muncul anechoic dengan peningkatan akustik posterior. Kista ganglion yang
lebih besar lebih mungkin memiliki batas yang terdefinisi dengan baik dan
lobulations ganda. Fitur lain
sonografi variabel kista ganglion pergelangan tangan termasuk adanya lobulations,
margin, gema internal, dan septations. Secara umum, kista ganglion yang lebih
besar cenderung memiliki lobulations lebih. Ini mungkin
berhubungan dengan pertumbuhan sekuensial dan kronisitas dari
ganglion kista.
Pada jurnal dikatakan tidak bisa langsung
berkorelasi dengan temuan sonografi kronisitas kista diberikan
sifat retrospektif
dari penelitian tersebut. Selain itu, kista
ganglion yang lebih besar lebih sering juga
ditemukan, mungkin karena
kemungkinan yang lebih tinggi seperti kista ganglion yang lebih besar menjadi
anechoic.
Pengobatan
Indikasi
pengobatan untuk kista ganglion adalah jika terdapat manifestasi klinis berupa
nyeri, kelemahan pergerakan tangan dan kerusakan. Pasien dengan tanpa gejala membutuhkan
kepastian apakah kista ganglion tidak bersifat ganas dan kadang-kadang bisa
spontan. Namun degenerasi maligna jarang ditemukan pada kasus kista ganglion. Secara historis,
pengobatan non operasi terdiri dari pukulan keras pada kista ganglion dengan
palu, kamus, buku atau beberapa
benda tumpul lain. Perawatan lain
termasuk panas, radiasi, dan injeksi dengan sclerosing agen. Metode ini memiliki
terbukti tidak
efektif, atau dalam kasus skleroterapi, berbahaya.
Pengobatan konservatif dilakukan dengan
melakukan aspirasi pada kista. Aspirasi dilakukan dengan jarum lubang besar
diikuti dengan suntikan lidokain dan kortikosteroid. Dalam kasus kista
ganglion pergelangan tangan
dorsal,
hingga 80% dari 10 pasien dapat
mengalami resolusi gejala sementara namun tetap akan mengalami kekambuhan. Kista ganglion
pergelangan tangan volar umumnya memiliki
respon
yang buruk terhadap pengobatan non operasi. Jika
pengobatan konservatif gagal dilakukan, maka pilihan pengobatan adalah operasi.
Daftar Pustaka
1.
George
Wang, Jon A. Jacobson, Felix Y. Feng, Gandikota Girish, et al. Sonography of Wrist Ganglion Cysts, Variable and
Noncystic Appearances. J Ultrasound Med
2007; 26:1323–1328.
2.
Phil Minotti,
John S. Taras. Ganglion Cysts Of The Wrist. Journal Of The American Society For Surgery Of The Hand. 2002; Vol. 2,
No. 2: 102-107
Tidak ada komentar:
Posting Komentar